|
|
|
|
---|
Tuesday, June 30, 2009
Monday, June 29, 2009
KALIGRAFI MODERN
KALIGRAFI ini diambil dari majalah Hidayatulloh yang mengedepankan kebebasan berkarya seni dengan masih berpijak pada aturan prinsip-prinsip penulisan huruf Arab yang beralku. Memang seperti pada penulisan sebelumnya penulis tidak mengkritisi tentang aturan penulisan atau makna yang terkandung di dalamnya. Penulis lebih mengedepankan pada sudut pandang estetika seninya. Pada kaligrafi di atas memang sebenarnya hampir sama juga pada kaligrafi Hidayatulloh yang lain, yaitu lebih mengedepankan bentuk seni modern kaligrafi. Kaligrafi yang seperti memang lebih tinggi nilainya daripada kaligrafi dengan penulisan yang biasa hanya diberi latar belakang bentuk realita alam atau lingkungan yang bernuansakan keislaman saja. Nilai seni disini lebih bermakna dengan lebih mempermainkan warna, komposisi, proporsi atau intelegensi seni yang diungkapkan lewat daya imajinasi yang cemerlang. Karya di atas memang hasil karya kaligrafi modern yang cemerlang dengan menampilkan bentuk huruf yang sederhana dipadukan dengan permainan warna pada objek dan latar belakang yang harmonis. Warna yang ditampilkanpun sebenarnya sederhana tetapi kepiawaian dalam memadu warna hingga tercipta perpaduan warna yang serasi.
Thursday, June 25, 2009
Here Comes the Sunscreen
My loved ones in NY are promised some sunshine after nearly a month's worth of rainy and grey days. Here in LA, June gloom appears to be lifting. Yep, here comes the sun!
That means lathering up. I won't leave the house without protection from the sun: SPF in my lotion for my face, a hat and sunglasses in my bag, and a tube of sunscreen for use if the rest of me might be exposed to sun's rays. Concern for health is certainly a factor but it's also vanity--keeping those wrinkles and sunspots away.
The sunscreen I use is not from Coppertone or Banana Boat and it's not from those other companies that claim to be "natural" when they pack their products with the same harmful ingredients. Products from so many well-known brands are made with chemicals linked to cancer, organ system toxicity, endocrine disruption, and more. Even worse: the products don't prove to be as effective as the company claims. Potentially harmful and not very useful? Not what I'm looking for in a sunscreen (or any skincare product).
I'm happy paying a bit more on alternative options that provide safe protection from the sun's rays and give me peace of mind--and finding one that fits this bill is easy by consulting the Environmental Working Group's "Skin Deep" site, which ranks products that have been independently tested for safety. The best ranked product happens to be my favorite: the SPF30 tube from Soleo Organics, which contains zinc oxide (the same white stuff found on the noses of lifeguards everywhere).
Monday, June 22, 2009
Friday, June 19, 2009
CRAYON LANDSCAPE
Melukis dengan objek pemandangan alam bukanlah sesuatu yang asing. Objek pemandangan alam merupakan objek gambar yang telah sering ditemukan dalam berbagai pameran ataupun dalam pasar seni. Oleh karena itu, objek alam ini terkadang dijadikan satu objek gambar yang agak dikesampingkan keberadaannya untuk saat ini. Hal itu merupakan sesuatu yang wajar, karena ada beberapa faktor penyebabnya. Beberapa penyebabnya adalah gambar alam ini terlalu banyak atau sering dibuat oleh para pencipta seni, sehingga menimbulkan kesan kejenuhan dan kekurangkreatifan untuk menciptakan objek karya bentuk-bentuk alam. Penyebab yang lain, mengenai teknik penciptaannya yang kurang tertantang, karena teknik yang digunakan merupakan teknik-teknik gambar yang sederhana dan terkesan hanya meniru bentuk-bentuk teknik yang telah sering dikerjakan oleh para seniman. Kemudian penyebab yang lain lagi adalah dengan adanya kemajuan teknologi baik dari perkembangan fotografi maupun teknologi yang lain yang berkaitan pengeksposan alam yang lebih realistis monumental. Penyebab yang lain tentunya masih banyak lagi.
Melukis dengan objek pemandangan alam supaya tidak berkesan karya yang dikesampingkan, para pelukis seharusnya harus lebih jeli lagi. Kejelian ini penting sekali supaya tidak terjebak dengan kesan-kesan negatif tersebut. Objek bolehlah mengambil dari alam secara keseluruhan, tetapi penampilan harus lain. Penampilan yang lain diantaranya adalah menggunakan teknik lukis yang baru yang lebih mengedepankan pengungkapan hati nurani sipenciptanya secara spontanitas, menggunakan warna-warna yang tidak harus sama dengan warna alam yang nantinya bisa berkesan seperti karya mimikri (peniruan total), bentuk alam dapat dirubah menjadi bentuk yang lebih imajinatif. Sehingga karya yang dihasilkan menjadi satu karya yang berbeda dari sekedar karya lukis pemandangan alam biasa.
Melukis landscape dengan media crayon bisa dijadikan salah satu alternatifnya. Crayon menurut penulis merupakan salah satu alat lukis yang dapat menampilkan kesan imajinatif, spontan dan ekspresif. Hal ini bisa dipadukan dengan penggayaan, kekhasan dan kemampuan berkreasi masing-masing pelukisnya. Crayon memang dapat menghasilkan warna yang jelas, kontras dan berani dengan ketegasan warna yang ada. Warna crayon adalah warna yang paten, artinya warna yang dihasilkan adalah warna yang pasti sesuai dengan warna yang ada pada batang crayon tersebut. Berbeda dengan warna cat air, cat poster, cat minyak yang bisa dikombinasikan pada waktu mencampur dan memadukan warna dengan air atau minyak cat. Ketegasan warna crayon ini hanya bisa disiasati dengan menggoreskan warna secara berdampingan dan dengan penumpukan warna yang benar. Penumpukan warna pertama dengan warna berikutnya janganlah terlalu pekat, sehingga natinya masih dat ditumpuki warna yang lain.
Lukisan di atas adalah salah satu contoh bentuk lukisan menggunakan crayon dengan objek pemandangan alam atau landscape. Lukisan tersebut berusaha untuk menampilkan objek alam yang berbeda, tidak sekedar memindahkan bentuk alam ke dalam bidang gambar. Lukisan ditampilkan dengan menggunakan coretan crayon secara bebas tanpa adanya penekanan teknik-teknik tertentu secara teoritis. Penekanan teknik secara teoritis berakibat hasil coretannya menjadi lebih terstruktur dengan teknik dan bentuk-bentuk yang telah ada. Sehingga hasilnya kembali pada bentuk pemandangan alam yang lebih mengedepankan kesamaan dan pemindahan bentuk belaka. Mungkin juga dengan adanya aturan tersebut akan membelenggu pelukis untuk menciptakan karya yang lain daripada yang lain, yang lebih fresh dan lebih inovatif. Dengan adanya kebebasan untuk mengungkapkan dan melampiaskan daya kreatifitas sesuai imajinasi dan perasaan, nantinya karya yang tercipta merupakan karya landscape yang berbeda dengan bentuk pada umumnya. Karya yang dihasilkan bukan karya mimikri atau penjiplakan secara total keberadaan alam. Karya yang berbeda dengan hasil fotografi atau pemakaian kemajuan teknologi yang ada. Hasil yang diciptakan seniman merupakan hasil yang takkan tertandingi dengan sekedar hasil fotografi atau dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Seniman merupakan sosok yang lain, yang selalu menghasilkan karya yang baru, karya yang monumental yang tak tertandingi dengan peralatan lain hasil buatan manusia biasa. Tangan seniman adalah tangan yang terampil dan kreatif, maka layaklah mendapatkan penghormatan sebagai insan produktif.
Thursday, June 18, 2009
KOLEKSI KALIGRAFI DARI MAJALAH HIDAYATULLOH II
Kaligrafi ini juga diambil dari majalah Hidayatulloh, dengan menampilkan kreasi warna dan bentuk kaligrafi yang menekankan pada kesederhanaan. Kesederhanaan ini maksudnya yaitu kesederhanaan dalam hal untuk mengungkapkan ide kreasi wujud huruf kaligrafinya. Lukisan kaligrafi di atas kalau kita amati huruf yang digunakan terkesan minim dan sederhana begitu pula warna yang digunakan juga mempunyai kesan yang sama yaitu warna yang sederhana pula. Kesederhanaan bukan berarti sesuatu nilai seninya berkurang tetapi bisa juga malah salah satu cara untuk mengangkat nilai seni yang terkandung dalam sedikit huruf kaligrafi yang diangkat pada bidang lukis tersebut. Warna objek utama memang menggunakan warna gradasi dari warna biru menuju ke hijau berlanjut ke warna kuning dan berakhir pada warna merah, kemudian mendapatkan penekanan warna hitam pada setiap kontur huruf tersebut. Warna objek utama dipadu dengan latar belakang warna hijau kebiruan untuk lebih menonjolkan kesederhanaan warna dan bentuk serta untuk memberikan kesan harmonis dan seimbang pada keseluruhan lukisan kaligrafi tersebut. Kaligrafi ini sederhana tetapi mempunyai nilai estetis yang lumayan tinggi, karena ditinjau dari berbagai sudut pandang baik ide, proporsi, komposisi dan makna pewarnaannya mempunyai nilai estetis yang menarik sekali. Sederhana tetapi cukup untuk mengungkap makna seni yang sangat bervariasi dan sangat mendalam. Kebebasan dapat tercurah walau hanya dengan huruf dan warna yang tidak komplek. Sedikit yang digunakan tetapi luas makna dan hasil keindahan yang dapat diperoleh. Itulah pemanfaatan optimal dalam berkarya seni.
GAMBAR CRAYON: KEBUNKU
GAMBAR crayon memang suatu teknik menggunakan media crayon dengan berbagai kelebihan dan keunikan yang ada, dengan berbagai kesulitan dan tantangan, berbagai permasalahannya dan cara-cara mengatasinya. Crayon memang salah satu alat menggambar atau melukis yang termasuk ke dalam media kering. Media kering maksudnya yaitu teknik menggambar menggunakan alat gambar tanpa adanya campuran atau pengencer dari bahan-bahan cair, misalnya air atau minyak. Keistimewaan crayon yaitu warna yang dihasilkan bisa cerah dan jelas, seperti cat minyak tetapi tanpa adanya campuran minyak pencampur cat, sehingga kita menggunakannya tinggal menggores atau mencoret pada media gambar tanpa perantara seperti kuas, kertas, plastik atau yang lainnya. Crayon merupakan media gambar yang mengandung lilin, sehingga hasil goresannya tampak licin dan mengkilat, dan mempunyai keterbatasan apabila warna tersebut kita tumpuk/lapisi lagi dengan warna lain sulit untuk tercampur atau menutupi bagian di bawahnya. Untuk menghasilkan warna yang bermacam-macam atau bervariasi, teknik yang digunakan yaitu dengan cara menggores warna satu dengan yang lainnya saling berdampingan, bukan saling bertumpuk-tumpuk antara warna sebelum dan sesudahnya. Kelicinan warna yang dihasilkan ini memang agak mempersulit apabila kita bereksplorasi dengan warna yang lain, terutama pewarna yang menggunakan pencampuran air atau warna yang kontradiksi dengan bahan yang mengandung lilin. Warna crayon mempunyai kelebihan yang lain yaitu kesan warna yang dihasilkan bisa benar-benar mengangkat objek gambar menjadi lebih jelas dan menarik, juga dapat menampilkan kesan tiga dimensi yang lebih realistis lagi. Teknik yang digunakan pada gambar ini adalah teknik arsir berhimpit. Warna dipadukan secara berdampingan antara warna yang satu dengan yang lain. Hal ini untuk menghindari adanya hasil warna yang kusam. Warna yang dominan adalah warna hijau dengan berbagai variasinya dipadukan dengan warna biru, kuning, jingga dan coklat. Ditambah dengan warna hitam sebagai penekanan untuk memperjelas objek gambar secara keseluruhan. Warna hitam hanya sebagai warna tambahan saja, oleh karena itu warna tersebut hanya muncul pada background gambar tersebut.
GAMBAR dengan menggunakan media crayon ini, aku beri judul "KEBUNKU" karena gambar tersebut mengungkapkan tentang kebun yang ada di sekeliling tempat tinggal aku yang juga berdekatan dengan areal persawahan. Kebun dengan tanaman pisang, pohon mangga dan dengan berbagai tanaman/pepohonan yang lain merupakan suatu cermin kesuburan tanah yang ada disekeliling kita. Sebenarnya tanah/kebun yang ada disekeliling kita pada khususnya dan di wilayah Indonesia pada umumnya merupakan satu anugerah dari Yang Kuasa yang tak ternilai harganya, apalagi dengan kesuburannya yang luar biasa yang dapat menjadikan ke"iri"an bangsa lain dengan tanah air kita. Hal ini yang menjadikan tanah air kita dijadikan incaran untuk dimanfaatkan kekayaan alamnya oleh bangsa-bangsa lain untuk mendapatkan hasil yang luar biasa pula untuk membangun dan memperkaya negara mereka. Oleh karena itu kita yang merasa memiliki paling tidak harus bisa merawat dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang bersifat positif. Kita harus menjaga kesuburan dan kelebihannya untuk perkembangan dan kemajuan bangsa kita sendiri dan jangan sampai nantinya dimanfaatkan bvangsa lain sedangkan kita tidak dapat menikmati hasilnya. Untuk itu marilah kita tingkatkan SDM kita setinggi mungkin dan sebaik mungkin sehingga kemampuan kita bisa bersaing dengan bangsa lain dan dapat memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada diri kita sendiri.
Tuesday, June 16, 2009
APRESIASI KALIGRAFI HIDAYATULLOH
Kaligrafi Kontemporer merupakan bentuk kaligrafi yang mulai diminati oleh kalangan masyarakat saat ini. Itu semua sesuatu yang wajar karena bentuk kaligrafi kontemporer kelihatan lebih energik dari segi warna, bentuk dan kelenturan visualisasi huruf-hurufnya. Kesan-kesan kaku telah dapat dihilangkan dari aturan bentuk klasik kaligrafi yang terkadang terlihat lebih monoton. Kaligrafi modern dan kontemporer menghilangkan kesan itu semua dengan menampilkan wajah visual yang lebih segar, cerah dan tingkat kreatifitas ide dan imajinasi yang tak terbatas oleh bidang gambar, pemilihan jenis warna dan perpaduan unsur dengan memperhitungkan tata letak yang dinamis. Hal tersebut bisa dilihat dari karya kaligrafi di atas yang menggambarkan perwujudan bentuk seperti kriteria karya kaligrafi kontemporer yang serba bebas memadukan warna, coretan garis, bidang maupun unsur-unsur bentuk huruf kaligrafinya.
Karya kaligrafi di atas adalah salah satu yang diambil dari sekian karya dari majalah Hidayatulloh. Majalah tersebut memang dalam setiap penerbitannya menampilkan karya-karya kaligrafi yang sangat berkualitas baik secara simbolis, bentuk karya maupun isi yang ingin disampaikan. Oleh karena itu penulis sangat tergelitik untuk sekedar memberikan semacam apresiasi setiap karya kaligrafi yang diterbitkan, yang menurut penulis mempunyai bentuk yang berkualitas dari segi estetis atau keindahan seni. Kaligrafi yang berkualitas dari segi keindahan seni adalah yang dapat masuk dalam berbagai kriteria penilaian seni, baik dari segi tata letak, pewarnaan, kreatifitas bentuk dan kreatifitas pengungkapan ide/imajinasi dalam berkarya seni. Karya di atas yang paling menonjol adalah dari segi perpaduan warna yang sangat komplek, dengan perpaduan warna yang sangat banyak dan menarik. Tingkat kesulitan yang paling utama dari segi warna apabila unsur-unsur warna yang dikombinasikan menggunakan warna yang terbilang banyak. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar karena tingkat memadukan dan mengkombinasikan dengan warna yang jumlahnya banyak diperlukan tingkat pemikiran yang lebih rumit. Warna satu dengan yang lainnya harus saling berhubungan dan serasi apabila dipadukan dengan yang lainnya dalam satu bidang gambar. Perlu diketahui ada beberapa warna apabila digabungkan secara berdekatan akan membentuk perpaduan yang kurang serasi. Kalau yang digabungkan hanya satu dua warna masih mudah untuk disiasati, tetapi apabila warna yang digabungkan lebih banyak tingkat keserasiannya amatlah sulit dan dibutuhkan pengalaman seni yang mendalam. Kaligrafi diatas memang menampilkan suatu kesan yang modern dengan tingkat kreatifitas ide yang tinggi pula, apalagi ditambah dengan harmonisasi bentuk huruf yang lebih mengesankan kelenturan bentuk. Secara garis besar karya tersebut merupakan karya yang berkualitas dari segi estetika seni.
HASIL KARYA SENI KUBISME
Karya ini termasuk ke dalam jenis seni lukis KUBISME yang cenderung menampilkan unsur-unsur geometris dan warna-warna cerah di dalam bidang gambar sebagai ungkapan jiwa seorang pelukisnya. Sebenarnya kubisme merupakan suatu bentuk lukis yang mengolah objek gambar sedemikian rupa dari bentuk realis awalnya yang mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kadar imajinasi seniman pencipta dengan memindahkan ke bentuk absraksi dari unsur-unsur geometris. Jadi pengertian Kubisme adalah suatu bentuk aliran seni lukis yang lebih cenderung untuk mengungkapkan suatu objek gambar dengan melakukan usaha-usaha yang telah diabstraksi ke dalam bentuk-bentuk geometri ( silindris maupun kubistis) untuk mendapatkan sensasi-sensasi estetis tertentu. Karya seni lukis kubisme termasuk ke dalam kelompok seni lukis kontemporer, yaitu karya seni yang berkembang pesat pada saat ini dengan pengungkapan imajinasi dan ekspresi yang sangat tinggi.
Karya Kubisme di atas diambil dari karya lukis yang terpampang dengan indahnya di tempat kuliner "LOMBOK IJO" di Semarang. Tepatnya restoran tersebut terdapat di jalan Gajah Mada Semarang sebelah utara Simpang Lima atau Citra Land, kira-kira berjarak 400 m dari dari mall tersebut. Dua karya disebelah kanan dan kiri lebih cenderung penekanan warnanya pada warna merah, kuning maupun jingga yang dipadu dengan latar belakang berwarna biru. Sedangkan lukisan yang berada di tengah lebih cenderung pada warna biru yang diolah sedemikian rupa dengan dipadu warna kuning dan juga dikombinasikan dengan penambahan warna hijau dan jingga yang menambah keharmonisan bentuk lukis secara keseluruhan. Dari ketiga lukisan yang di pajang memang sangat mendukung sekali penataan interior di dalam ruang kuliner tersebut. Menambah kesan yang lebih nyaman dan ketenangan dalam menikmati sajian berbagai menu masakan yang tersedia sesuai dengan pemesanannya. Pengaturan yang semacam ini juga memperlihatkan kejelian penata ruang untuk memadukan suasana ruang santap dengan keindahan ruangan yang memperlihatkan kemodernan , yang jauh dari ketertinggalan di dalam selera seni yang berkembang pesat pada saat ini. Memang kesan berkelas dengan pengaturan bentuk bangunan yang cenderung tradisional ini sangat digemari oleh para pengunjung di samping menu utama yang dipesan secara antri dengan pemberian nomor urut untuk jajan di tempat ini. Benar-benar berkualitas dari berbagai jenis masakan yang miroso/sedap dipadu dengan penataan ruang yang bagus dihiasi lukisan yang indah.
Signs: Paper Lantern
Photo taken at a West Hollywood restaurant that makes clever use of a paper lantern, as a sign for the ladies room.
Monday, June 15, 2009
ARSITEKTUR MASJID JAMI' KENDAL
Arsitektur Masjid Jami' Kendal yang memperlihatkan jalan utama menuju masjid melewati sebelah utara Kendal Permai Baru dari arah GOR Bahurekso.
Sudut pandang yang agak bergeser sedikit dari gambar di atasnya dengan memperlihatkan pintu gerbang masuk, kubah utama, menara tunggal masjid dengan dilengkapi di sebelah timur selatan masjid sebuah makam bersejarah pendirian masjid Kendal yaitu makam Wali Joko. Makam ini menjadi salah satu tujuan para peziarah apabila akan berziarah di tempat-tempat bersejarah yang bersifat keagamaan di kota Kendal. Selain makam tersebut ada beberapa makam tujuan ziarah seperti makam Wali Gembyang, Wali Hadi dan Sunan Katong yang ada di Kaliwungu.
Sudut pandang yang agak bergeser sedikit dari gambar di atasnya dengan memperlihatkan pintu gerbang masuk, kubah utama, menara tunggal masjid dengan dilengkapi di sebelah timur selatan masjid sebuah makam bersejarah pendirian masjid Kendal yaitu makam Wali Joko. Makam ini menjadi salah satu tujuan para peziarah apabila akan berziarah di tempat-tempat bersejarah yang bersifat keagamaan di kota Kendal. Selain makam tersebut ada beberapa makam tujuan ziarah seperti makam Wali Gembyang, Wali Hadi dan Sunan Katong yang ada di Kaliwungu.
Arsitektur Masjid Jami' Kendal dilihat dari jalan Masjid, dengan memperlihatkan kubah induk dan tiga kubah kecil sebagai pintu gerbang masuk masjid. Bentuk masjid sekarang sudah beberapa kali mengalami perubahan dari bentuk asal berdirinya masjid.
GAMBAR MODEL: SRI HARJATI SETIJANINGSIH 2
GAMBAR MODEL ini proses pembuatannya dengan mengambil contoh objek foto ukuran 3 x 4 cm, gambar yang terdapat pada foto ini kemudian dicontoh ke dalam kertas gambar manila ukuran A3. Alat gambar yang digunakan adalah pensil 2B merk STAEDLER yang kemudian dilapisi dengan pilox warna netral. Pilox tersebut berfungsi sebagai pelapis luar dari gambar, supaya goresan gambar tidak luntur atau semakin tipis dan mungkin juga dapat mengaburkan gambar bahkan mungkin bisa terhapus hilang setelah tergores benda lain. Memang dalam gambar ini media yang digunakan hanyalah media yang sederhana tetapi dengan media yang seperti ini justru mempunyai berbagai keistimewaan dan untuk menonjolkan beberapa karakter yang dipunyai media seperti pena ini. Pensil 2B ini mempunyai keistimewaan pada penekanan gelap terang yang jelas dan dapat menampilkan gradasi gelap terang yang lebih halus dengan berbagai teknik arsir yang memungkinkan untuk digunakan dalam menggambar model ini. Penonjolan karakter gambar juga dapat diperjelas dengan penguasaan teknik dan penerapannya yang sesuai dengan objek yang sedang dibuat. Dalam gambar ini yang ingin dikemukakan adalah teknik arsir dengan berbagai gradasi penekanan yang ada sesuai pencahayaan yang mengenai bentuk model. Arsiran mengikuti karakter wajah, lekuk raut muka, dagu, rambut dan juga kekhasan pada draperi baju yang dipakai model dengan dipadukan pencahayaan gelap terang yang mengenai seluruh unsur tubuh dan baju yang terdapat dalam bidang gambar. Teknik arsir yang dominan dalam gambar ini adalah arsir lurus dan arsir silang berhimpit. Teknik arsir ini memang diusahakan sehalus mungkin untuk mengesankan sesuai gambar yang ada pada foto yang berukuran kecil, dengan arsiran yang mengikuti kehalusan raut muka dan bayangan yang terdapat pada leher kemudian ke bawah arsiran disesuaikan dengan karakter baju yang dipakai oleh model. Gambar model ini memang ingin menampilkan kesan kesederhanaan dan kesan klasik yang ada pada potret (foto dicetak sekitar tahun 1989). Kesan lama memang ingin ditampilkan untuk mendukung unsur estetika keklasikan sebuah gambar.
SRI HARJATI SETIJANINGSIH ini nama model yang dibuat dalam gambar model ini. Mengenai biografi dari model telah diungkap pada gambar model 1 dengan judul yang sama. Gambar foto di atas merupakan foto yang sebenarnya proses pembuatannya lebih dahulu dibandingkan dengan yang pertama, karena foto ini diambil saat masih duduk di SMA. Tepatnya yaitu di SMAN I Purwodadi. Pencipta gambar (penulis red) sebenarnya saat foto ini diambil belumlah kenal dengan model. Penggambar mulai kenal dengan model saat kuliah di IKIP Semarang (sekarang UNNES) tepatnya pada semester dua pada waktu ujian IBD, yang dijadikan satu ruang antara mahasiswa Bahasa Indonesia dengan Seni Rupa. Itulah awal perkenalan yang kemudian berlanjut hingga saat ini. Perkenalan yang indah yang di awali ketika ujian sedang berlangsung, kemudian dilanjutkan dengan meminjamkan sebuah buku mata kuliah umum. Hari berikutnya dilalui dengan saling komunikasi di rumah kost berlanjut lewat surat ditambah diprovokasi oleh teman-teman seangkatan kuliah. Dilalui dengan berbagai pasang surut tali persahabatan dan kemudian berlanjut ketingkat yang lebih mulia dan agung. Indah dan mengesankan untuk dikenang sebagai salah satu cerita cinta yang dapat disampaikan kepada anak cucu. Cerita yang sebenarnya tidak kalah menarik dengan cerita cinta karya Shakepeare atau legenda cinta yang lain. Itu semua apabila diceritakan secara gamblang, tetapi itu semua tidak memungkinkan untuk diungkap pada media ini. Penyampaian hanyalah sebatas informasi yang bersifat umum, yang lebih khusus itu hanyalah cerita milik pribadi saja.
Sunday, June 14, 2009
SENJA DI PANTAI BANDENGAN
BANDENGAN, merupakan satu wilayah kelurahan di Kabupaten Kendal. Kelurahan Bandengan terletak di sebelah utara aloon-aloon Kendal, merupakan wilayah pantai Kendal yang dikelilingi oleh lingkungan pertambakan ikan dan masyarakatnya hidup dari hasil budidaya ikan atau sebagai nelayan yang mencari penghidupannya di laut. Oleh karena itu kehidupan masyarakat Bandengan adalah masyarakat nelayan yang terkenal dengan tipe dan watak yang keras. Hal itu tidak dapat dipungkiri karena tantangan kehidupan yang keras sebagai masyarakat pantai. Bagi yang pekerja keras akan mendapatkan hasil dari laut yang lumayan baik, sedangkan bagi masyarakat pemalas hasil yang didapat akan kurang baik, karena di dalam mencari nafkah dibutuhkan ketangguhan baik secara fisik maupun mental. Masyarakat Bandengan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, sesuai pekerjaan maupun strata di dalam masyarakatnya. Kelompok pertama yaitu kelompok Santri atau Kyai yaitu kelompok masyarakat dari golongan agamis atau orang-orang yang mumpuni di dalam bidang ilmu-ilmu agama yang diakui oleh masyarakat setempat. Kelompok kedua yaitu kelompok Pegawai, yang meliputi para pegawai negeri maupun pegawai atau karyawan yang bukan negeri. Kelompok ketiga adalah kelompok yang disebut sebagai Juragan. Yang termasuk kelompok juragan meliputi orang-orang kaya yang memiliki perahu atau kapal kecil yang biasanya disewakan kepada masyarakat nelayan yang akan pergi ke laut atau MENYANG. Orang-orang yang mempunyai tambak yang luas juga termasuk dalam kelompok juragan. Kelompok keempat adalah kelompok para Nelayan yaitu kelompok yang meliputi para nelayan di laut atau orang-orang yang dalam mencari nafkahnya mencari ikan, baik di laut, sungai maupun buruh-buruh tambak. Itulah sekilas kehidupan dan pengelompokan dalam masyarakat Bandengan yang secara umum terkenal dengan kaum nelayan atau orang laut.
LUKISAN ini menggambarkan tentang suasana kehidupan pantai Bandengan pada sore hari. Kehidupan sore hari dengan berbagai kesibukannya sebagai kalangan nelayan. Latar belakang karya ini memperlihatkan suasana senja dengan dominasi warna kuning, jingga, putih dan warna merah keunguan. Warna-warna tersebut untuk lebih mengesankan suasana di mana matahari mulai tenggelam dalam peredarannya untuk memasuki suasana malam hari. Sebagian juga digambarkan satu daratan yang sudah mulai kurang jelas detailnya atau sudah mulai gelap dengan menampilkan warna hitam kebiruan dengan bayangan daratan pada air atau pantai dengan dominasi warna-warna gelap tersebut. Dominasi lukisan ini terletak pada sosok nelayan yang sedang memasang peralatan yang digunakan untuk mencari ikan yang sedang ditarik yang kemudian akan dipasangkan kembali ke dalam air yang ada di pantai tersebut. Di situlah kita dapat menikmati indahnya panorama senja hari di pantai Bandengan dengan berbagai kesibukannya sebagai masyarakat pantai atau nelayan. Benar-benar suasana yang menghanyutkan insting tentang keindahan alam pantai yang menyimpan berbagai aneka kehidupan dengan berbagai seluk beluk tantangannya.
LUKISAN ini dibuat dengan menggunakan media crayon yang ditorehkan pada kertas manila berukuran A3. Pencipta karya ini memang sengaja menggunakan coretan yang spontan dan terlihat lebih kasar, untuk lebih menampilkan kesan energik dan ekspresif pada bentuk alam pantai tersebut. Kreasi ini disengaja untuk memperlihatkan kreatifitas teknik dan bentuknya, yang biasanya penampilan lukisan pemandangan alam yang lebih cenderung monoton dari segi teknik maupun pewarnaannya. Untuk menghilangkan kesan karya landscape yang mimikris. Mimikris artinya hanya sekedar menjiplak alam seperti apa adanya tanpa memberikan tambahan unsur-unsur lain yang lebih inofatif dan menarik. Terlepas dari permasalahan secara teknis, pencipta memang ingin menyampaikan pesan tentang keindahan pantai dengan segala seluk beluknya yang sampai saat ini masih sebagai sesuatu yang dianggap sebelah mata saja. Sehingga perhatian masyarakat dan mungkin yang duduk di pemerintahan kurang memperhitungkan akan aspek-aspek yang seharusnya disentuh dan dikembangkan keberadaannya. Padahal pantai dengan segala tetekbengeknya merupakan anugerah dari yang Kuasa untuk dinikmati, dijaga, dikelola, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan porsinya supaya tidak terjadi adanya ketimpangan ekosistem yang berakibat lebih fatal lagi. Semoga kesadaran untuk menjaga alam kita dapat mulai tumbuh pada setiap individu yang dimulai dari kita sendiri dan direalisasikan mulai saat i9ni juga, yah...........mumpung belum terlambat jauh.
Thursday, June 11, 2009
KREATIFITAS KALIGRAFI MODERN
KALIGRAFI ini aku ambil dari majalah Hidayatulloh, yang selalu menampilkan karya-karya kaligrafi produk hidayatulloh dengan penuh daya tarik dari segi estetika maupun dari segi religi. Di sini penulis hanya menyoroti dari segi estetika sesuai dengan bidang profesi yang digeluti, baik dari cara pandang kesesuaian pendidikan maupun profesionalismenya. Kaligrafi ini memang lebih menekankan pada jenis kaligrafi modern yang penekanannya lebih mengutamakan kebebasan dalam berekspresi seni walaupun juga tidak lepas dari dari kaidah-kaidah penulisan huruf-huruf arab yang bernuansa Islami. Tidak dapat dipungkiri dalam pembuatan kaligrafi ini siseniman mempunyai misi-misi tertentu dalam makna penulisan huruf tersebut. Itu hak siseniman untuk mengembangkan kretifitasnya, dan hal itu jugalah yang mengangkat tentang nilai-nilai positif dalam pengembangan agama Islam. Lepas dari itu semua penulis ingin menekankan kaidah-kaidah estetika yang ada dalam karya tersebut. Dari segi komposisi seni, kaligarafi ini lebih memfokuskan pada dominasi sentral. Dominasi sentral maksudnya adalah karya ini lebih terfokus pada huruf-huruf pokok (objek utama) yang diletakkan pada bagian tengah dari bidang gambar. Sehingga keseimbangan (balance) dari karya ini lebih mudah untuk dikuasai oleh sipencipta seni. Kemudahan penguasaan bidang ini bukan berarti mengurangi nilai estetika yang terkandung di dalamnya, bahkan dengan kemudahan ini justru lebih mempermudahkan untuk menampilkan kelebihan-kelebihan karya tersebut untuk lebih memaksimalkan hasil karya cipta seni ini. Penguasaan objek utama maupun background (latar belakang) ditampilkan menarik sekali dengan dipadu dengan keserasian pewarnaan yang dominan dengan warna menghentak untuk membedakan warna panas dengan warna dingin. Warna dingin lebih terfokus pada objek utama dengan menggunakan warna hitam dipadu dengan list huruf berwarna putih keabu-abuan. Warna tersebut menjadikan objek utama berkesan lebih tenang dan berwibawa. Sedangkan background menampilkan berbagai warna yang dipadu sedemikian rupa sehingga warna cerah dan warna gelap terasa serasi dan menyatu membentuk suatu kejelasan makna tentang keindahan seni. Background juga sangat mendukung keberadaan objek utama, sehingga dapat benar-benar memaksimalkan bentuk keseluruhan dari kaligrafi ini. Hal inilah yang dapat memperlihatkan keunggulan bentuk maupun memperjelas misi yang terkandung dalam makna huruf tersebut.
Warna-warna yang ditampilkan yaitu warna hitam, merah jingga, ungu, biru, kuning dan putihkeabu-abuan. Dari kesekian warna yang ada, warna yang dominan adalah warna hitam dan warna merah jingga. Warna hitam penekanan utama pada dominasi bentuk huruf sedangkan warna merah jingga untuk mendukung kecerahan pada latar belakang karya tersebut. Penguasaan bidang gambar secara keseluruhan memang merupakan keunggulan utama pada karya ini, walaupun kelebihan per point dalam setiap unsur-unsur bentuk maupun pewarnaan juga mempunyai nilai lebih dalam arti karya ini secara keseluruhan dapat dikatakan karya yang bagus dan menarik. Yang perlu ditingkatkan pada karya ini adalah dari segi kreasi bentuk huruf yang perlu lebih dimodifikasi, distilasi atau didistorsi. Perubahan itu nantinya akan dapat meningkatkan daya kreasi yang lebih tinggi dan nilai kemodernannya akan lebih kelihatan nyata. Kemodernan dan tingkat daya cipta kontemporer memang sangat dibutuhkan untuk pengembangan karya-karya kaligrafi di masa yang akan datang, sehingga nantinya akan muncul berbagai jenis aliran dalam berkarya kaligrafi. Penekanan perkembangan tersebut semuanya memang tidak boleh lepas dari kaidah prinsip penulisan kaligrafi huruf Arab, terutama yang berkaitan dengan huruf atau ayat-ayat yang ada dalam kitab suci AL-Quran. Untuk bentuk kaligrafi bentuk huruf yang lain memang tidak ada batasan yang prinsip, karena tidak ada kaitannya dengan kemurnian ajaran agama Islam. Bentuk kaligrafi huruf yang lain lebih menekankan pada keindahan secara total demi kepentingan "SENI UNTUK SENI".
Wednesday, June 10, 2009
EKSPLORASI LUKIS CAT MINYAK
MELUKIS dengan menggunakan cat minyak biasanya dituangkan pada bidang gambar kanvas. Menurut pencipta karya ini adalah suatu hal yang, tetapi apabila melukis menggunakan cat minyak menggunakan bidang gambarnya dari kertas dopleks merupakan sesuatu yang jarang dilakukan oleh pelukis. Hal ini dicobakan untuk sekedar bereksplorasi melukis cat minyak pada bidang yang langka dilakukan, untuk menemukan sesuatu yang lebih menarik. Menarik dari segi kreatifitas dan menemukan hal yang baru dari hasil torehan cat minyak yang ada di atas kertas. Memang hasil warna yang dihasilkan tidak secerah apabila dituangkan pada kanvas, tetapi paling tidak dapat menemukan hal yang baru. Hal yang baru ini terutama pada nuansa warna yang agak kelam dan redup, untuk memberikan kesan keadaan yang dingin maupun keadaan kegelapan yang dihasilkan dari bayangan pepohonan yang sangat rindang. Mungkin juga untuk memberikan perbedaan yang lebih kontras antara kegelapan dan pemberian cahaya putih yang memancar. Kesan-kesan itu dapat terlihat dengan jelas pada keredupan gambar yang ditampilkan di atas maupun gambar yang lebih di bawah yang kelihatan lebih besar dan jelas.
Eksplorasi ini juga untuk mengembangkan teknik-teknik baru yang dapat dilakukan oleh seorang pelukis di dalam menciptakan berbagai karya dengan menggunakan beraneka ragam media dan teknik yang ada. Tingkat kesulitan menggunakan cara ini memang terlihat lebih tinggi, terutama pada saat cat minyak akan dituangkan pada kertas. Harus benar-benar diperhitungkan dengan matang sehingga warnanya tidak terlalu lusuh atau terkesan kumuh dan kotor.
LUKISAN INI menggambarkan suasana kehidupan pedesaan yang masih murni dengan berbagai macam suasana di dalamnya. Gambar tersebut terdapat perahu kecil dengan orang di atas perahu tersebut, dan juga terdapat kehidupan hewan angsa yang masih bebas lepas tanpa adanya gangguan di dalam mengarungi kehidupannya. Latar belakang alam yang redup dengan cahaya mentari yang dipantulkan lewat air, dapat menambahkan kesan semakin merasuk dalam hati tentang keindahan alam bebas yang ada dipedesaan. Memang pelukis dalam hal ini penulis memang tidak sekedar mengumbar ekspresi tetapi sekedar menyelipkan pesan-pesan tentang BACK TO NATURE atau kembali ke alam. Hal ini penting karena perkembangan zaman sekarang yang mulai melupakan tentang pentingnya alam yang perlu mendapatkan perlindungan mengenai keasrian dan kemurniannya. Sehingga nantinya tidak akan adanya kekhawatiran mengenai akibat adanya global warning (pemanasan global) yang kini semakin dirasakan akibatnya. Akibat kelalaian kita terhadap kelestarian alam ini dapat kita rasakan dengan adanaya suhu udara yang semakin panas di atas kewajaran, iklim yang semakin tidak teratur dan juga mencairnya gunung-gunung es di kutub-kutub bumi. Mumpung belum terlambat terlalu jauh, mari kita canangkan kesadaran pada tiap individu untuk melestarikan alam sesuai dengan kemampuan dan keahlian maupun profesionalismenya masing-masing. Semoga tetap lestari alamku, sesuai dengan judul lukisan ini "LESTARI ALAMKU".
Tuesday, June 9, 2009
LUKISAN CAT AIR: BENDAN DI TAHUN 1990
LUKISAN CAT AIR, merupakan teknik melukis dengan menggunakan cat air dengan cara kerja yang sangat unik dan khas. Unik karena menggunakan cat air berbeda dengan menggunakan media atau alat lukis lainnya. Keunikan ini sangat kelihatan sekali apabila telah terbentuk dalam visual yang nyata. Hasil dari warna cat air lebih mengutamakan pada kesegaran warna catnya dan keunggulan teknik mengkuasnya yang lebih cenderung spontanitas dan tidak berulang-ulang. Spontan artinya langkah mengecatnya tanpa harus berfikir panjang lebar, tetapi apa yang ada dalam ungkapan perasaan seketika itu harus kita curahkan dan warna yang dihasilkan bukan merupakan pengulangan cat yang lebih dari dua kali. Warna akan kusam apabila cat yang dituangkan secara beulang-ulang atau berkali-kali penumpukan cat pada bidang yang sama. Ini berbeda dengan penggunakan cat yang lain baik cat minyak maupun cat plakat. Cat minyak dan cat plakat penumpukan warna pada tempat yang sama bukanlah suatu masalah, karena sifat cat tersebut menutup cat yang berada di bawahnya. Sedangkan cat air tidak seperti cat minyak maupun plakat, sifat cat air lebih cenderung dan lebih bagus apabila penerapannya secara transparan. Transparan ini maksudnya adalah sifat cat yang tidak dapat menutup bagian cat yang berada di bawahnya, dan pengecatannyapun dilakukan secara tipis-tipis pada setiap warnanya. Khas karena cat air sangatlah berbeda penerapan tekniknya dengan cat-cat lukis yang lain terutama yang termasuk dalam media basah. Perlu diketahui yang dimaksud dengan media basah adalah media lukis yang dalam penerapan melukis atau menggambarnya dengan menggunakan pencampuran zat-zat cair, baik dengan pencampuran air atau minyak. Sedangkan media kering adalah media lukis yang penerapan lukisnya tanpa pencampuran zat cair.
TEMA LUKIS ini adalah untuk menggambarkan pada suatu tempat yang mempunyai kenangan tersendiri dalam perjalanan pendidikan kesenirupaan. Kenangan tersebut terdapat pada suatu tempat yang disebut dengan Bendan Ngisor yang berada disebelah barat IKIP Semarang kampus II untuk jurusan Seni Rupa, FPTK, maupun jurusan Biologi dan Tata Busana maupun PKK sebelum semuanya pindah ke daerah Sekaran Gunungpati Kabupaten Semarang. Lukisan itu memvisualkan lingkungan yang berada di Bendan pada tahun 1990. Memang situasi pada saat itu sudah sangat berbeda dengan situasi Bendan pada saat ini, kampus sudah pindah, penataan kotapun sudah berubah dan tertata lebih rapi. Memang lukisan itu lebih menekankan segi keindahan alam yang ditonjolkan dengan teknik segar yang dihasilkan oleh warna-warna cat air. Perpaduan inilah yang ingin disampaikan pencipta karya ini untuk lebih membawa kesan kenangan yang indah dan asri mengenai alam ini. Visualisasi ini sangat berkaitan dengan kenangan pribadi pelukis pada waktu perkuliahan dahulu. Kenangan yang tak mungkin dilupakan dalam perjalanan hidup, terutama mengenai perjalanan hidup berkarir di dunia seni rupa. Sebenarnya dengan mengungkap kenangan lama ini, pelukis juga ingin mengambil hikmah dari semua yang telah lalu sebagai pijakan yang lebih lanjut untuk menghadapi perkembangan zaman di masa yang akan datang. Yah.... masa depan untuk meningkatkan pendidikan dan kemampuan berkarya seni rupa.
Photo: Baguette Man
Photo taken at the Picnic des Chefs event this weekend. This is why I love to carry a bag: there's always a place to put a baguette.
Monday, June 8, 2009
LUKIS: JURANG-JURANG TERJAL
Karya lukis ini menggambarkan tentang alam yang masih perawan dengan jurang-jurangnya yang sangat terjal. Keinginan dan kemauan dari penciptaan karya ini adalah bagaimana alam bisa asri dan seindah aslinya tanpa adanya perusakan, pembakaran, pembalakan pada alam yang masih perawan tanpa campur tangan tangan-tangan jahil manusia yang tak bertanggung jawab. Semoga lestari alamku dan semoga diberi kesadaran orang-orang yang selalu ingin bertindak sesuatu yang negatif. Lukisan ini diciptakan dengan menggunakan media pastel crayon, yaitu suatu alat gambar yang mengandung lilin didalamnya, sehingga nantinya setelah membentuk warna di atas bidang gambar, permukaan tersebut akan licin dengan adanya warna-warna yang dihasilkan. Crayon memang sebuah media untuk menggambar atau melukis karya seni rupa yang berbentuk dua dimensional pada bidang kertas pada umumnya, tetapi bisa juga digunakan pada kanvas. Teknik yang digunakan yaitu teknik arsir dengan penggoresan yang lebih ekspresif dan lebih mengutamakan segi spontanitas pada bentuk visualisasinya. Sedangkan kertas yang dipakai adalah kertas manila yang berukuran A3. Sebenarnya kertas yang cocok untuk media crayon adalah kertas doplex atau kertas karton yang permukaannya lebih kasar. Penggunaan kertas ini memang disengaja untuk mencoba bereksplorasi menggabungkan media crayon dengan kertas manila yang permukaannya licin.
KOLEKSI KALIGRAFI DARI MAJALAH HIDAYATULLOH
BentukKaligrafi ini lebih menekankan perpaduan warna-warna yang segar dan ranum, terutama lebih ditekankan pada komposisi warna latar belakang objek utama yaitu memadukan warna merah, hijau muda dan hijau tua, kuning, jingga dan putih. Sedangkan objek utama lebih menekankan pada warna-warna yang dingin yaitu warna ungu dan warna ungu kemerahan. Objek utama ( kaligrafinya ) dengan memadukan warna tersebut mempunyai kesan lebih tegas dan berani, sehingga perpaduan keseluruhan pada bidang gambar lebih kelihatan kejelasan bentuknya. (Gambar dari Majalah Hidayatulloh).
Kaligrafi di atas lebih menekankan warna-warna dingin pada latar belakangnya, sedangkan warna-warna cerah terfokus pada objek utama. Komposisi bidang lebih menekankan kesan asimetris, sedangkan kejelasan objek utama pada kaligrafi ini lebih ditonjolkan. (Gambar diambil dari majalah Hidayatulloh)
Kaligrafi di atas lebih menekankan warna-warna dingin pada latar belakangnya, sedangkan warna-warna cerah terfokus pada objek utama. Komposisi bidang lebih menekankan kesan asimetris, sedangkan kejelasan objek utama pada kaligrafi ini lebih ditonjolkan. (Gambar diambil dari majalah Hidayatulloh)
Kesan pertama pada kaligrafi ini adalah mempunyai kesan yang menyerupai serat-serat pada kayu, sehingga penekanan warna yang dominan adalah warna-warna coklat yang dimodifikasikan. Sedangkan bentuk kaligrafinya memunculkan warna kuning yang lebih dominan. Komposisi gambar lebih menekankan kesan memusat, yang dapat menonjolkan kesan dominasi utamanya. (Kaligrafi dari majalah Hidayatulloh).
Bentuk kaligrafi terkesan sederhana dengan menampilkan tulisan yang bercorak klasik dengan warna hitamnya, sedangkan latar belakang juga dengan perpaduan warna sederhana yaitu lebih mengutamakan warna hijau dengan gradasi warna yang lebih tua menuju ke warna muda. Walaupun begitu kesederhaan ini dapat memperindah keklasikan objek utamanya. (Gambar diambil dari majalah Hidayatulloh)
Bentuk melingkar pada latar belakang ini untuk lebih menonjolkan kaligrafinya yang menampilkan huruf yang masih sederhana. Bentuk huruf belum memperlihatkan penggayaan bentuk yang lebih total artinya bentuk huruf masih seperti huruf-huruf Arab biasa, belum didistorsi atau distilasi bentuknya. Sebenarnya bentuk huruf ini lebih banyak didongkrak oleh komposisi yang disusun sebagai backgroundnya, sehingga kesederhanaan kaligrafi ini tak begitu terlihat. Yang lebih terlihat adalah kesatuan latar belakang yang mengangkat keklasikan betuk objek utama. (Gambar diambil dari Hidayatulloh).
Bentuk kaligrafi ini lebih menekankan pada bentuk yang kokoh, seperti yang terlihat pada gambar tersebut adanya bentuk-bentuk yang menyerupai tembok dengan kesan relief pada tulisan atau objek utama tersebut. Bentuk kaligrafi terkesan tegar, kuat dan tegas dengan didukung warna-warna gelap sebagai latar belakangnya. Kesan warna cerah sedikit ditampilkan pada objek utamanya, dengan memunculkan warna kuning kehijauan dam jingga kekuningan. (Gambar diambil dari majalah Hidayatulloh).
Warna-warna ekspresif ditampilkan pada karya ini, warna energik, warna riang gembira dan warna yang lebih kontemporer dipadukan sedemikian rupa sehingga mengangkat karya kaligrafi ini lebih menarik dan membuat karya ini sebagai karya unggul dalam bentuk kaligrafi kontemporer dan modern. Variasi warna yang sangat dominan ini menunjukkan kehandalan penciptanya dalam mengembangkan karya kaligrafi modern. (Gambar diambil dari majalah Hidayatulloh).
Sunday, June 7, 2009
KEINDAHAN PANTAI CAHAYA DENGAN LUMBA-LUMBANYA
Berlari-lari suka ria di Pantai Cahaya Rowosari Kabupaten Kendal
Bergaya sambil menikmati keindahan alam Pantai Cahaya
Bergaya sambil menikmati keindahan alam Pantai Cahaya
Bermesraan bersama keluarga, sangat cocok sekali untuk melepaskan sejenak kesibukan keseharian setelah bekerja sepekan di Pantai Cahaya
Wah-wah berpose semacam ini banyak dilakukan pengunjung di Pantai Cahaya, memang untuk mengabadikan saat-saat berkesan ini serasa sangat penting untuk dikenang dimasa yang akan datang. Memang sangat menarik sekali keindahan alam pantainya.
Wah-wah berpose semacam ini banyak dilakukan pengunjung di Pantai Cahaya, memang untuk mengabadikan saat-saat berkesan ini serasa sangat penting untuk dikenang dimasa yang akan datang. Memang sangat menarik sekali keindahan alam pantainya.
Objek wisata di Pantai Cahaya dilengkapi dengan berbagai atraksi yang ada di dalam ruangan hiburan, seperti misalnya dengan mempertontonkan berbagai atraksi kecerdasan lumba-lumba
Gambar latar belakang memperlihatkan lumba-lumba setelah selesai menghibur pengunjung yang ada di gedung hiburan Pantai Cahaya
Musangpun juga bisa dilatih berbagai ketrampilan untuk beratraksi seperti yang terlihat di dalam gambar
PANTAI CAHAYA terletak di wilayah Kabupaten Kendal, tepatnya di desa Sikucing Kecamatan Rowosari. Tempat wisata ini memang berdekatan dengan tempat wisata Pantai Sikucing, yaitu di sebelah timur Pantai Sikucing. Ada beberapa hal yang menarik di Pantai Cahaya yaitu dengan adanya berbagai hiburan yang dapat menambah semaraknya situasi di pantai tersebut. Hiburan yang dijadikan andalan di samping keindahan pantainya adalah atraksi lumba-lumba. Daya tarik utama yang sangat menghibur memang terletak pada berbagai atraksi yang dilakukan oleh dua ekor lumba-lumba yang telah dibekali ketrampilan oleh pelatihnya. Ketrampilan tersebut diantaranya adalah menjawab pertanyaan tentang penghitungan angka, bermain bola, melompati berbagai halang rintang, melompat lingkaran api, berjoget ala Inul atau berjoget dangdut. Di samping lumba-lumba ada juga atraksi yang dilakukan beruang madu dan juga ketrampilan yang ditunjukkan oleh seekor musang. Di Pantai Cahaya juga menyediakan berbagai wisata kuliner yang berhubungan dengan hasil kekayaan alam yang ada di laut. Makanan yang beraroma kelautan misalnya dengan tersedianya berbagai makanan ikan laut bakar atau kalau menginginkan yang dipindang atau digorengpun juga ada. Puncak keramaian wisata di tempat ini yaitu pada hari-hari minggu atau hari-hari libur nasional. Yang dapat dijadikan catatan di sini adalah tingkat kepedulian Pemerintah Daerah dan masyarakat sekelilingnya belum maksimal. Aset wisata ini sebenarnya masih sangat bisa ditingkatkan dengan adanya sentuhan Pemda dan masyarakat setempat, paling tidak untuk GO NASIONAL, syukur-syukur bisa GO INTERNASIONAL. Penulis hanya bisa memberikan support dan doa semoga cita-cita ini bisa terlaksana, dan jangan lupa jaga keaslian dan kemurnian alam ini dari tangan-tangan jahil yang tak bertanggungjawab.
MINGGU PAGI DI PANTAI SIKUCING
Menikmati keindahan pemandangan pantai Sikucing Rowosari Kendal memang mengasyikkan dengan berbagai ciri khas yang ada di daerah tersebut
Tempat Pelelangan Ikan di pantai Sikucing Rowosari dengan latar belakang orang-orang yang sedang tamasya memancing.
Bergaya di pantai Sikucing Rowosari Kendal dengan latar belakang ombak laut yang menambah keindahan pantai tersebut
PANTAI SIKUCING memang merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kendal. Pantai Sikucing lebih mengandalkan pada keindahan alam pantai dengan berbagai kekhasan yang ada di daerah tersebut. Pantai tersebut terletak di sebelah utara Weleri masuk ke wilayah Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Pantai Sikucing juga dilengkapi dengan adanya tempat pelelangan ikan yang terdapat dekat objek wisata Pantai Sikucing tersebut, sehingga dapat lebih mempermudah para wisatawan baik dari lokal maupun dari luar untuk berbelanja ikan-ikan yang tersedia di TPI tersebut. Bagi yang ingin menyantap langsung ikan bakar maupun goreng, atau juga masakan yang serba ikan laut juga tersedia di tempat wisata Pantai Sikucing. Jadi tak usah kuatir bagi pengunjung yang menyukai wisata kuliner dapat ditanggung puas. Memang perlu sekedar mengetahui, bahwa objek wisata tersebut akan kelihatan lebih ramai dan banyak pengunjungnya dihari minggu atau hari-hari libur, sedangkan dihari-hari biasa pengunjung tak seramai hari minggu dan hari-hari libur. Yah, silahkan mencoba berkunjung di tempat tersebut, ditanggung diri kita akan lebih fresh dan segar kembali untuk menghadapi kepenatan hari kerja kita di waktu berikutnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)