|
|
|
|
---|
Wednesday, March 31, 2010
Cool Street Art Graffiti: Graffiti Alphabet Letters
Tuesday, March 30, 2010
3D Graffiti Alphabet Letters Purple Style
Monday, March 29, 2010
Writing Graffiti Fonts By Hand | Graffiti Alphabets
Sunday, March 28, 2010
Graffiti alphabet typical light bright white
Tag 3D Graffiti, Tagging graffiti alphabet writing, Graffiti tribal, Typical Graffiti, Digital 3D Arrow Graffiti Alphabet, Digital 3D Design Graffiti Alphabet.
Graffiti Street Art Gallery - Graffiti Style Street Ideas
Graffiti Street Art Design is amazing pictures. looks the combination color which very good. i like this graffiti street art , how about you ?? may you also like this design . . .
Unique Fonts Graffiti | Graffiti Alphabet Letters Cool
Sketch Graffiti Alphabet on Letters A-Z Style with Black Color
LETTERS A-Z STYLE - GRAFFITI ALPHABET
Please give your comments about this graffiti image, Thanks....
Two Style Free Graffiti Fonts for your Designs
Two Style Free Graffiti Fonts for Your Designs Zit labeled ReskaGraf Graffiti and graffiti etlah provide examples of populer.kita possible to make a good design then you have to understand how to write correct.
Saturday, March 27, 2010
graffiti font featuring one hand written graffiti alphabets
fgraffiti font featuring one hand written graffiti alphabet. Also included are all numbers and punctuation as well as dozens of other text and graffiti symbols. The latest build of this font uses virtualy the same characters for the uppercase and lowercase keys.
Penguins Graffiti Alphabet Characters
GRAFFITI ALPHABET - ANIMALS CHARACTERS
Please give your comments about this graffiti image, Thanks....
Friday, March 26, 2010
k graffiti alphabet letter small
k graffiti alphabet small letter as an example for graffiti lovers and can be an inspiration for you.if you already have a graffiti letter k as above and give suggestions for future development.
Orange and Black Graffiti Alphabet Latter Designs
Orange and Black Graffiti Alphabet Latter Designs is a unique art and appropriate for the trophy, as you see that ii can make inspiration.
PRABU BASUDEWA
Prabu Basudewa sangat sayang kepada keluarganya.
Basudewa pandai olah keprajuritan dan mahir memainkan senjata panah dan lembing.
Create Graffiti Alphabet Letters on Paper Using a Canvas
Thursday, March 25, 2010
Graffiti Art Alphabet Letters | Famous Landscape Paintings
Graffiti Art Alphabet Letters | Famous Landscape Paintings. Composite art in the world famous painting and graffiti alphabet letters.
Wednesday, March 24, 2010
wonderful graffiti alphabets fonts by the carriage
wonderful graffiti alphabets fonts by the carriage, Hope this not vandalism. The alphabets colored in blue gradation and detail in pink and blue line. Taking black as the background make the wonderful graffiti alphabets fonts b the carriage have lined with white-red combo, for the sake of its shape.
wonderful graffiti alphabets fonts by the carriage. This gold image railed with white surround it. The background on the top of the alphabets change in magenta, different from their bottoms which take black as its theme colors. Seem to me that magenta is original color of carriage. Because magenta in rich the appearance, so the color stays.
Tribal graffiti alphabets
Tribal graffiti alphabets sure has its own way to decorate most surface, even for a clothes.The blue color of the T-shirt take as the background of the graffiti. And with the combination of white and gold, modify alphabets embedded nicely.This T-shirt by the picture can be your new goal as writer to achieve. With that kind of modification I’m positively guaranty that will work to attract attention. Coz after all Tribal graffiti alphabets made for drawing people attention for further notification on the issues of the writers include in his Tribal graffiti alphabets.Making the T-shirt cool enough to be wanted.
3d graffiti alphabets as colorful
graffiti alphabets as colorful as this one, like what the picture shows was not easily to create.That complicated colors mix and shape need cooperation and arrangement to be able to appeals as well as we see it now. Still arrowed alphabets for favorite modification choice, and in this graffiti alphabets the colors make the looks more attractive. Mix on blue and green, and pink shading, alphabets of this graffiti looks lively. The background also have multicolor as well. The image of that guy with the hat completed the 3d graffiti alphabets as colorful.
Graffiti Alphabets | Painting Art Alphabet Letters
Tuesday, March 23, 2010
Silsilah dari Kerajaan Mandura PRABU BASUKUNTI
Silsilah dari Kerajaan Mandura
PRABU BASUKUNTI
PRABU BASUKUNTI atau WASUKUNTI yang waktu mudanya bernama Suradewa, adalah putera sulung Prabu Wasukunteya, raja Negara Mandura dengan permaisuri Dewi Sungganawati.
Basukunti mempunyai adik kandung bernama Kuntadewa, yang setelah menjadi raja negara Boja bergelar Prabu Kuntiboja.
Prabu Basukunti menikah dengan Dewi Dayita, putri Prabu Kunti, raja Boja.
Dari perkawinan tersebut ia memperoleh 4 ( empat ) orang putra masing-masing bernama:
Arya Basudewa,
Dewi Prita/Dewi Kunti,
Arya Prabu Rukma dan
Arya Ugrasena.
Prabu Basukunti mempunyai sifat dan perwatakan; berani, cerdik pandai, arif bijaksana dan suka menolong.
Setelah usianya lanjut, ia menyerahkan tahta kerajaan Mandura kepada putra sulungnya, Arya Basudewa dan hidup sebagai brahmana sampai meninggal.
Artikel diambil dari http://ki-demang.com/gambar_wayang/03-wayang-aksara-b-mainmenu-677/26-basukunti-solo-mainmenu-767.html
Silsilah dari Kerajaan Mandura
DEWI MADRIM
DEWI MADRIM
DEWI MADRIM atau Dewi Madri adalah putri Prabu Mandrapati, raja negara Mandaraka dengan permaisuri Dewi Tejawati.
Dewi Madrim mempunyai kakak kandung bernama Narasoma, yang setelah menjadi raja Mandaraka bergelar Prabu Salya.
Dewi Madrim menikah dengan Prabu Pandu, raja negara Astina dan menjadi permaisuri ke dua mendampingi Dewi Kunti.
Dari perkawinan tersebut, ia berputra dua orang kembar yang diberi nama Nakula dan Sadewa.
Dewi Madrim berwatak penuh belas kasih, setia, sabar dan Wingit.
Akhir riwayat Dewi Madrim diceritakan, ia terjun kedalam Pancaka (api pembakaran jenazah) ikut bela pati atas kematian suaminya, Prabu Pandu. Kedua putra kembarnya, Nakula dan Sadewa yang masih bayi kemudian diasuh oleh Dewi Maerah.
Artikel diambil dari http://ki-demang.com/gambar_wayang/13-wayang-aksara-m-mainmenu-688/05-madrim-solo-mainmenu-951.html
DEWI KUNTHI
DEWI KUNTI
DEWI KUNTI atau Dewi Prita (Mahabrata) adalah putri kedua Prabu Basukunti, raja negara Mandura dengan permaisuri Dewi Dayita, putri Prabu Kunti, raja Boja.
Dewi Kunti mempunyai tiga orang saudara kandung bernama; Arya Basudewa, Arya Prabu Rukma dan Arya Ugrasena.
Dewi Kunti menikah dengan Prabu Pandu, raja negara Astina, putra Bagawan Abiyasa dengan Dewi Ambiki.
Dari perkawinan tersebut ia memperoleh tiga orang putra bernama; Puntadewa, Bima/Werkundara dan Arjuna.
Sebelum menikah dengan Prabu Pandu, Dewi Kunti telah mempunyai seorang putra dari Bathara Surya sebagai akibat kesalahannya merapal/membaca mantera Aji Pepanggil/Aji Gineng ajaran Resi Druwasa.
Putranya tersebut bernama Basukarna/Aradea atau Suryatmaja yang setelah menjadi raja di negara Awangga dikenal dengan nama Adipati Karna.
Dewi Kunti sangat menyenangi dan mempelajari ilmu-ilmu kejiwaan/kebatinan.
Dewi Kunti berwatak penuh belas kasih, setia dan wingit.
Dengan penuh kecintaan ia mengasuh dan mendidik dua orang anak tirinya. Nakula dan Sadewa, putra Prabu Pandu dengan Dewi Madrim, melebihi kecintaannya pada putra-putranya sendiri.
Akhir riwayatnya diceritakan, Dewi Kunti mati moksa bersama-sama dengan Dewi Gandari dan Prabu Drestarasta setelah selesainya perang Bharatayuda.
Artikel diambil dari http://ki-demang.com/gambar_wayang/11-wayang-aksara-k-mainmenu-685/42-kunti-solo-mainmenu-941.html
PANDU DEWANATA VERSI JAWA
Pandu Versi Pewayangan Jawa
Dalam pewayangan, tokoh Pandu (Bahasa Jawa: Pandhu) merupakan putera kandung Byasa yang menikahi Ambalika, janda Wicitrawirya. Bahkan, Byasa dikisahkan mewarisi takhta Hastinapura sebagai raja sementara sampai Pandu dewasa.
Masa Muda
Pandu digambarkan berwajah tampan namun memiliki cacat di bagian leher, sebagai akibat karena ibunya memalingkan muka saat pertama kali menjumpai Byasa.
Pandu kemudian menikah dengan Kunti setelah berhasil memenangkan sayembara di negeri Mathura. Ia bahkan mendapatkan hadiah tambahan, yaitu Puteri Madri, setelah berhasil mengalahkan Salya, kakak sang puteri. Di tengah jalan ia juga berhasil mendapatkan satu puteri lagi bernama Gandari dari negeri Plasajenar, setelah mengalahkan kakaknya yang bernama Prabu Gendara. Puetri yang terakhir ini kemudian diserahkan kepada Dretarastra, kakak Pandu.
Pandu naik takhta di Hastina menggantikan Byasa dengan bergelar "Prabu Pandu Dewanata" atau "Prabu Gandawakstra". Ia memerintah didampingi Gandamana, pangeran Panchala sebagai patih. Tokoh Gandamana ini kemudian disingkirkan oleh Sangkuni, adik Gandari secara licik.
Keluarga
Dari kedua istrinya, Pandu mendapatkan
Kematian
Kematian Pandu dalam pewayangan bukan karena bersenggama dengan Madri, melainkan karena berperang melawan Prabu Tremboko, muridnya sendiri.
Dikisahkan bahwa Madri mengidam ingin bertamasya naik Lembu Nandini, wahana Batara Guru. Pandu pun naik ke kahyangan mengajukan permohonan istrinya. Sebagai syarat, ia rela berumur pendek dan masuk neraka. Batara Guru mengabulkan permohonan itu. Pandu dan Madri pun bertamasya di atas punggung Lembu Nandini. Setelah puas, mereka mengembalikan lembu itu kepada Batara Guru. Beberapa bulan kemudian, Madri melahirkan bayi kembar bernama Nakula dan Sadewa.
Sesuai kesanggupannya, Pandu pun berusia pendek. Akibat adu domba dari Sangkuni, Pandu pun terlibat dalam perang melawan muridnya sendiri, yaitu seorang raja raksasa dari negeri Pringgadani bernama Prabu Tremboko. Perang ini dikenal dengan nama Pamoksa. Dalam perang itu, Tremboko gugur terkena anak panah Pandu, namun ia sempat melukai paha lawannya itu menggunakan keris bernama "Kyai Kalanadah". Akibat luka di paha tersebut, Pandu jatuh sakit. Ia akhirnya meninggal dunia setelah menurunkan wasiat agar Hastinapura untuk sementara diperintah oleh Dretarastra sampai kelak Pandawa dewasa. Antara putera-puteri Pandu dan Tremboko kelak terjadi perkawinan, yaitu Bima dengan Hidimbi, yang melahirkan Gatotkaca, seorang kesatria berdarah campuran, manusia dan raksasa.
Naik ke sorga
Istilah Pamoksa seputar kematian Pandu kiranya berbeda dengan istilah moksa dalam agama Hindu. Dalam "Pamoksa", Pandu meninggal dunia musnah bersama seluruh raganya. Jiwanya kemudian masuk neraka sesuai perjanjian. Atas perjuangan putera keduanya, yaitu Bima beberapa tahun kemudian, Pandu akhirnya mendapatkan tempat di surga. Versi lain yang lebih dramatis mengisahkan Pandu tetap memilih hidup di neraka bersama Madri sesuai janjinya kepada dewa. Baginya, tidak menjadi masalah meskipun ia tetap tinggal di neraka, asalkan ia dapat melihat keberhasilan putera-puteranya di dunia. Perasaan bahagia melihat dharma bakti para Pandawa membuatnya merasa hidup di sorga.
Artikel ini diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pandu
Graffiti Letter A-Z | Graffiti Alphabets | Letras De Graffiti
NAKULA SADEWA
NAKULA
NAKULA yang dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat) adalah putra ke-empat Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka.
Nakula lahir kembar bersama adiknya, Sahadewa atau Sadewa (pedalangan Jawa), Nakula juga menpunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura bernama; Puntadewa, Bima/Werkundara dan Arjuna
Nakula adalah titisan Bathara Aswi, Dewa Tabib.
Nakula mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing.
Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui karena ia mepunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani.
Nakula juga mempunyai cupu berisi, "Banyu Panguripan/Air kehidupan" pemberian Bhatara Indra.
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Nakula tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta.
Nakula mempunyai dua orang isteri yaitu:
1. Dewi Sayati putri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit, dan
memperoleh dua orang putra masing-masing bernama; Bambang
Pramusinta dan Dewi Pramuwati.
2. Dewi Srengganawati, putri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa
yang tinggal di sungai/narmada Wailu (menurut Purwacarita,
Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra/Ekapratala)
dan memperoleh seorang putri bernama Dewi Sritanjung.
Dari perkawinan itu Nakula mendapat anugrah cupu pusaka berisi air kehidupan bernama Tirtamanik.
Setelah selesai perang Bharatyuda, Nakula diangkat menjadi raja negara Mandaraka sesuai amanat Prabu Salya kakak ibunya, Dewi Madrim. Akhir riwayatnya diceritakan, Nakula mati moksa bersama keempat saudaranya.
SADEWA
SADEWA atau Sahadewa yang dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Tangsen (=buah dari tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan dan dipakai untuk obat) adalah putra ke-lima/bungsu Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama kakanya, Nakula.
Sadewa juga mempunyai tiga orang saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura, bernama; Puntadewa, Bima/Werkundara dan Arjuna.
Sadewa adalah titisan Bathara Aswin, Dewa Tabib.
Sadewa sangat mahir dalam ilmu kasidan (Jawa)/seorang mistikus.
Mahir menunggang kuda dan mahir menggunakan senjata panah dan lembing.
Selain sangat sakti, Sadewa juga memiliki Aji Purnamajati pemberian Ditya Sapulebu, Senapati negara Mretani yang berkhasiat; dapat mengerti dan mengingat dengan jelas pada semua peristiwa.
Sadewa mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Sadewa tinggal di kesatrian Bawenatalun/Bumiretawu, wilayah negara Amarta.
Sadewa menikah dengan Dewi Srengginiwati, adik Dewi Srengganawati (Isteri Nakula), putri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai/narmada Wailu (menurut Purwacarita, Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra/Ekapratala).
Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra bernama Bambang Widapaksa/ Sidapaksa).
Setelah selesai perang Bharatayuda, Sedewa menjadi patih negara Astina mendampingi Prabu Kalimataya/Prabu Yudhistrira.
Akhir riwayatnya di ceritakan, Sahadewa mati moksa bersama ke empat saudaranya.
Artikel ini diambil dari http://ki-demang.com/gambar_wayang
Monday, March 22, 2010
YUDHISTIRA/RADEN PUNTADEWA
RADEN PUNTADEWA
Raden Puntadewa adalah nama Prabu Yudistira pada masa mudanya. Setelah menjadi raja dengan gelar Prabu, ia tidak berpakaian yang serba keemasan hanya sederhana saja.
BENTUK WAYANG
Puntadewa bermata jaitan, hidung mancung, roman muka tenang. Bersanggul keling dengan sunting waderan. Berkalung putera, bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Kain bentuk bokongan puteran. Puntadewa berwanda: Malatsih dan Penganten.
PUNTADEWA adalah putra sulung Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayita dari negara Mandura.
Puntadewa mempunyai dua orang adik kandung masing-masing bernama ; Bima/Werkudara dan Arjuna, dan dua orang adik kembar lain ibu, bernama Nakula/Pinten dan Sahadewa/Tansen, putra Prabu Pandu dengan Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dari negara Mandaraka. Puntadewa adalah titisan Bathara Darma.
Puntadewa mempunyai watak; sabar, ikhlas, percaya atas kekuasaan Tuhan, tekun dalam agamanya, tahu membalas guna dan selalu bertindak adil dan jujur.
Puntadewa juga terkenal pandai bermain catur.
Setelah Pandawa berhasil membangun negara Amarta di hutan Mertani, Puntadewa dinobatkan sebagai raja negara Amarta bergelar Prabu Darmakusuma.
Puntadewa juga bergelar Prabu Yudhistira karena dalam tubuhnya menunggal arwah Prabu Yudhistira, raja jin negara Mertani.
Prabu Puntadewa menikah dengan Dewi Drupadi, putri Prabu Drupada dengan Dewi Gandawati dari negara Pancala, dan mempunyai seorang putra bernama Pancawala.
Prabu Puntadewa mempunyai pusaka kerajaan berwujud payung bernama Kyai Tunggulnaga dan sebuah tombak bernama Kyai Karawelang.
Dalam perang Bharatayuda, Prabu Puntadewa tampil sebagai senapati perang Pandawa, dan berhasil menewaskan Prabu Salya, raja negara Mandaraka.
Sesudah berakhirnya perang Bharatayuda, Prabu Puntadewa menjadi raja negara Astina bergelar Prabu Karimataya / Kalimataya.
Setelah menobatkan Parikesit, putra Abimanyu dengan Dewi Utari sebagai raja negara Astina, Prabu Puntadewa memimpin perjalanan moksa para Pandawa yang diikuti Dewi Drupadi menuju ke Nirwana.
Artikel diambil dari :
http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&task=view&id=984&Itemid=963
http:// wayangku.wordpress.com/2008/07/07/raden-puntadewa/