Citralangeni
Dewi Citralangeni adalah istri pertama Prabu Arjuna Sasrabahu,raja Maespati.Dia adalah putri Prabu Citrawirya,raja Tunjungpura.Semula Dewi Citralangeni dilamar oleh Prabu Dasamuka,raja Alengka.Sebenarnya lamarannya itu ditolak tetapi tidak berani secara terang-terangan.Agar Dasamuka tidak tersinggung,Citralangeni minta mahar seribu kepala pendeta.Penolakan secara halus ini tidak dipahami oleh Dasamuka,karena itu Dasamuka lalu memerintahkan Yaksamuka untuk membunuh dan memenggal kepala seribu pendeta untuk dijadikan mahar perkawinan.
Usaha Yaksamuka gagal sejak awal,karena waktu ia hendak membunuh Begawan Jumanten,dihalang-halangi oleh putera Begawan Jumanten,yang bernama Bambang Kartanadi.Yaksamuka kalah dan lari,dan ia terus dikejar oleh Bambang Kartanadi.Suatu saat Yaksamuka dapat terkejar dan membantingnya hingga luka parah.Dengan penuh kemarahan,Yaksamuka yang sudah tidak berdaya itu dilempar dan dibuang jauh-jauh dan jatuh tepat di hadapan Arjuna Sasrabahu yang sedang bertapa di Pertapaan Ringin Putih.Karena merasa kasihan,Arjuna Sasrabahu menolong dan menyembuhkan Yaksamuka,sehingga raksasa itu merasa berhutang budi dan kemudian mengabdi kepada Arjuna Sasrabahu.
Sesaat kemudian datanglah Bambang Kartanadi yang masih belum puas menghajar Yaksamuka,tetapi kali ini ia dihalang-halangi oleh Arjuna Sasrabahu.Terjadilah peperangan antara Bambang Kartanadi dengan Arjuna Sasrabahu.Karena kalah,Bambang Kartanadi akhirnya juga mengabdi pada Arjuna Sasrabahu.Namun walaupun sama-sama mengabdi pada orang yang sama,kebencian Bambang Kartanadi terhadap Yaksamuka tidak hilang sama sekali.
Arjuna Sasrabahu kemudian mengemukakan niatnya untuk mencari putri cantik yang pantas menjadi istrinya.Yaksamuka mengusulkan agar Arjuna Sasrabahu memilih Dewi Citralangeni dari Kerajaan Tunjungpura,sedangkan Bambang Kartanadi mengusulkan Dewi Srinadi,adiknya sendiri.Waktu Arjuna Sasrabahu sedang menimbang-nimbang mana diantara keduanya yang akan dipilih,dengan kesaktiannya Yaksamuka segera membawa Arjuna Sasrabahu ke Tunjungpura.Ternyata waktu keduanya sampai di Tunjungpura,Bambang Kartanadi telah duluan tiba bersama Dewi Srinadi.Diikuti oleh Yaksamuka dan Bambang Kartanadi,Arjuna Sasrabahu lalu melamar Dewi Citralangeni.Lamaran itu diterima,dan akhirnya mereka menikah.
Waktu pesta pernikahan berlangsung,Bambang Kartanadi yang tetap dendam dengan Yaksamuka,memotong daun telinga raksasa itu,dan menyuruhnya pulang ke Alengka.Sesampainya di Alengka,segera ia melaporkan apa yang dialaminya pada Prabu Dasamuka.Namun laporan itu malah membuat Dasamuka marah,karena dianggap gagal dalam menjalankan tugas,Yaksamuka langsung dibunuhnya.Kegagalan Prabu Dasamuka memperistri Dewi Citralangeni membuatnya dendam pada Arjuna Sasrabahu.Sementara itu setelah upacara perkawinan di istana,Arjuna Sasrabahu juga memperistri Dewi Srinadi,untuk dijadikan istri kedua.
Artikel diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
No comments:
Post a Comment