Gagak Baka adalah patih Kerajaan Jodipati pada zaman pemerintahan Prabu Dandunwacana.Setelah Bima mengalahkan Dandunwacana,Patih Gagakbaka mengabdi pada Bima,yang tetap memberikan kedudukan patih kepadanya.Kerajaan Jodipati lalu diambil alih Bima dan dijadikan kasatriyannya.Versi menyebutkan,Gagak Baka adalah putera Prabu Garudawinata dari Kerajaan Slagaima atau Gendingpitu.Menurut pedalangan gagrak Jogjakarta,Gagakbaka bersaudara 40 orang.Namun yang terkenal hanyalah Bima Kurda,Tambak Ganggeng,Podang Binorehan,Ganggeng Kanyut,Macan Anglur,dan Kuntul Wilanten.
Dalam lakon Parta Krama,Gagakbaka diutus Bima mencari kera putih sebagai salah satu syarat perkawinan Arjuna dengan Dewi Subadra.Tugas itu dilakukan dengan baik,seekor kera berbulu putih bernama Pracandaseta bersedia membantunya.Pengabdian Patih Gagakbaka pada Bima dan keluarga Pandawa lainnya dilakukan dengan ikhlas.Ia juga ikut beperang di pihak Pandawa dalam Baratayuda sebagai pendamping Bima,dan gugur di hari ke-16.Waktu itu bertugas sebagai pembuka jalan menerobos barisan Kurawa agar Bima dapat mendekati Adipati Karna guna membalas dendam atas kematian Gatotkaca.Gagakbaka akhirnya gugur di tangan Dursasana.
Artikel ini diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/
Dalam lakon Parta Krama,Gagakbaka diutus Bima mencari kera putih sebagai salah satu syarat perkawinan Arjuna dengan Dewi Subadra.Tugas itu dilakukan dengan baik,seekor kera berbulu putih bernama Pracandaseta bersedia membantunya.Pengabdian Patih Gagakbaka pada Bima dan keluarga Pandawa lainnya dilakukan dengan ikhlas.Ia juga ikut beperang di pihak Pandawa dalam Baratayuda sebagai pendamping Bima,dan gugur di hari ke-16.Waktu itu bertugas sebagai pembuka jalan menerobos barisan Kurawa agar Bima dapat mendekati Adipati Karna guna membalas dendam atas kematian Gatotkaca.Gagakbaka akhirnya gugur di tangan Dursasana.
Artikel ini diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment